"Burung Ketilang" Mawas Dirilah
Harian “KOMPAS” edis Jawa tengah, 15 September 2004
Dirimbunnya pepohonan ,Kicauan Kutilang selalu ingatkan belalang agar tidak serakah menghisap butir padi.Sadar kicauannya banyak penggemar,kutilang ikut kontes Lomba Kicau Burung.Lulus dan lolos seleksi,sang burung–burung kutilang yang masuk nominasi Nasional ,Regional dan Lokal akan segera menempati tempat yang baru bukan dibelantara pepohonan tetapi ,sangkar emas.Ditempat yang baru, sangat bijak kalau kutilang selalu mau mawas diri,karena:
Dalam sangkar emas ...............................................,
- fasilitas berlimpah, kicau kutilang akan diminta semakin nyaring
- banyak godaan, kutilang jadi komoditi mahal.Kicauannya diminati kalangan berduit,
- mendadak bisa menjadi serba sejahtera, karenanya ada yang semakin tidak peduli apa arti penderitaan,perjuangan,bencana yang dialami spesiesnya diluar sana.
- bisa membuat instingnya semakin tumpul.Tahu bahwa alam sudah semakin dirusak, masih setuju perpu No.1 th 2004.Hukum rimba semakin ganas.Belum lagi pemburu liar banyak berkeliaran, siap memangsa.
- ada yang tidak peka penderitaan sesama yang diperdagangkan secara semena-mena
- bisa terlena, mabuk kepayang dan khilaf.Tidak sadar fasilitas yang ada karena tugas, disyukuri sebagai milik pribadi.
- ada yang semakin gendut,bulu rontok,sayappun terlalu kaku dikepakkan dan
- perangainya bisa berubah.Menjadi sangat memilah dan memilih santapannya
Untuk Burung kutilang yang purna tugas harus keluar dari sangkar emas,kembali ke alam bebas.Masih minatkah terbang tinggi, berkicau riang sambil kembali kefungsinya sebagai predator agar belalang tidak menjadi hama bagi petani?
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home