Wednesday, August 17, 2016

FULL DAY SCHOOL

Harian Suara Merdeka tanggal 18 Agustus 2016

WACANA full day school digulirkan Mendikbud baru. Konon anak SD-SMPsekolah sampai sore hari. Dalam hati, beruntung lahir lebih dahulu,sehingga tak mengalami SD dengan jam pelajaran begitu panjang. Mengenang masa TK/SD selalu menyenangkan. Apalagi pelajaran olah raga, karena sejak kelas 5 SD diikutkan pertandingan kasti antar-SD saat 17 Agustusan.
Setiap hari makan di rumah. Pelajaran agama ingatnya cerita guru tentang Kebesaran Tuhan,Sang Pencipta dunia dan seisinya yang Maha Baik.
Sekedar pembanding, jam pelajaran SMP-SMA waktu itu sampai jam 13, kalau Jumat sampai jam 11; Ada pelajaran kosong yang bisa digeser, berarti pulang lebih awal.
Suatu hari mendengarkan perbincangan tentang hard skill dan soft skill di radio. Pembahasan menarik. Yang teringat,hard skill itu terwakili di ijasah.
Tak jelas definisi soft skill persisnya,hanya diterangkan di dunia nyata soft skill justru sangat menentukan keberhasilan seseorang.
 Full day school diyakini telah melalui kajian pakar.Tapi soft skill tampaknya tak mudah dibuat ”ekstrak”-nya. Karena, soft skill akan utuh bila dengan proses natural. Aktivitas di luar sekolah sering dianggap remeh.
Minat anak tak serta merta tergali jam pelajaran meski sehari penuh. Sering kali butuh inspirasi agar bakat muncul. Inspirasi bisa muncul dimana saja,tak sebatas di kelas/sekolah. Tak jarang anak berjuang sepenuh hati memunculkan minatnya dengan harus ”berontak” terhadap sistem demi melahirkan karya terbaiknya, meski dicap anak ”bermasalah”.
Sebagai orang awam saya bertanya- tanya, apakah tak lebih baik anak (apalagi usia SD) punya cukup waktu dengan keluarga? Sesibuk-sibuknya orangtua pun tak memasrahkan pendidikan hanya kepada sekolah.
Ada wawancara Founder sekaligus CEO Air Asia,Tony Fernandez oleh Dessy Anwar di Metro TV. Prestasinya gemilang,meraih Masterclass Global CEO of the Year.
Pertanyaan jelang usai wawancara,”Apa yang membuat Anda sedih?” Jawabannya di luar dugaan. ”Yang paling membuat saya sedih adalah tidak bisa melewatkan waktu bersama dan berkumpul anak-anak”.

Purnomo Iman Santoso-EI Villa Aster II Blok G No. 10, Srondol, Semarang 50268

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home