Pemimpin Bukan Penindas
Dulu dinding Di Sekolah Dasar selalu ditulisi CERDAS-TAKWA-TRAMPIL.Kata-kata ini bermakna dan sangat mewakili semangat dan tujuan pendidikan.
Tampaknya CERDAS-TAKWA-TRAMPIL yang telah dibentuk sejak dini menjadi “kuno” setelah si anak menempuh pendidikan di IPDN.
Betapa tidak,perilaku Cerdas dipupus secara sistematis dengan pendidikan kekerasan penuh pukulan yang berdalih disiplin,pembentukan mental pemimpin(?).
Sang anak didik harus taat menerima pukulan sang senior yang dilakukan di area kampus dalam acara resmi seperti ditayangkan oleh stasiun TV swasta .Padahal tidak ada orang tua yang menganggap mendidik dengan kekerasan sebagai cara favorit untuk mendisiplinkan anak. Si Yunior harus melihat kekerasan sebagai bagian pendidikan dan hal wajar.Mundur dari pendidikan dari kampus atau melarikan diri karena sayang kesehatan bahkan nyawa?Bisa dicap tidak bermental pemimpin ala STPDN/IPDN.
Ke Takwa an dan kekerasan sepertinya dua hal yang sangat bertentangan.Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan.Para orang suci dan nabi dari agama apapun adalah insan yang anti kekerasan.Mereka lahir untuk menghentikan penindasan di jamannya.Sementara yang disaksikan dari pendidikan disiplin pemimpin ala IPDN lebih tertangkap pendidikan watak penindas.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home