Thursday, June 05, 2014

Semarang Terus Menggeliat

Harian Suara Merdeka tanggal 5 Juni 2014

 Tak hanya membangun jalan tol Semarang-Solo, pemerintah juga membeton jalan sepanjang Bawen-Semarang.Tak hanya yang berbayar, jalan yang tak berbayar pun dibenahi dengan betonisasi. Suatu langkah yang harus diacungi jempol. Betonisasi jalan nontol dilakukan dengan seksama dan berkualitas. Hasilnya, mobilitas masyarakat pun menjadi lebih lancar karena kepadatan transportasi terdistribusi dengan baik. Semarang terus menggeliat. Tak hanya dengan bermunculannya gedung-gedung tinggi dan mal-mal. Banjir kanal dibenahi. Bendung Jatibarang dibangun dan siap beroperasi dengan dimulainya pengisian bendung sejak pertengahan Mei 2014. Banjir Kanal Barat yang sekian tahun lalu terkesan kumuh dan penuh sedimentasi, sekarang tampak lebih indah setelah dikeruk. Hanya saja, menjadi agak terbalik. Dulu saat Banjir Kanal Barat kumuh justru dipamerkan dengan dinding jembatan yang rendah transparan. Sekarang, saat sudah dibenahi, pandangan justru dihalangi dengan dinding pembatas jembatan yang arsitekturnya justru menutupi keindahan dan kebersihan banjir kanal. Banjir kanal yang semakin indah juga menjadi semakin multifungsi secara positif, karena tempat digelar ajang perahu hias hingga pesta lampion. Baguslah... Sayangnya, belakangan rumput-rumput kembali tumbuh subur di bantaran/sisi-sisi sungai, khususnya yang di sisi Jl Madukoro dan Jl Kokrosono. Sebagai warga Semarang, rasanya ikut merasa ”eman-eman” bila indahnya dan bersihnya Banjir Kanal Barat kembali pudar, hanya dalam hitungan waktu singkat, dan kembali kumuh. Gara-gara sedimentasi yang menempel di bantaran kali dibiarkan berlarut dan dibiarkan kembali menyemak berumput. Pembetonan Bawen-Semarang tampaknya sudah hampir tuntas. Hari-hari ini sudah sampai di Jl Sukun menjelang masuk tol. Masyarakat dimudahkan karena adanya alternatif jalan yang sama-sama berkualitas. Mau lewat tol Semarang-Bawen 15 menit atau akan melalui jalan reguler, sama-sama lancarnya, meski waktu tempuh berbeda. Tebal dan berkualitasnya jalan beton tampak jelas dan mudah disaksikan masyarakat karena proses pembangunan jalan berlangsung sudah sekitar satu tahun. Di waktu lalu, masyarakat sering dibuat tertegun dan mengelus dada. Saat melihat jalan yang habis dihotmix mulus, tiba-tiba dipasang papan pemberitahuan bertuliskan ”maaf ada galian telepon” ataupun ”maaf ada galian perbaikan pipa PDAM”. Setelah pekerjaan tersebut selesai, memang yang digali kemudian ditutup kembali. Hanya saja, seringkali tidak sesuai kualitas semula, kalau tak mau dikatakan asal-asalan. Tak terbayang bila jalan beton sebagus itu kembali dibor/dibongkar dengan dalih perbaikan kabel telepon maupun pipa PDAM. Disamping akan merusak, tak tertutup kemungkinan akan mengurangi kualitas dan kekuatannya. Belum lagi besi beton yang menjadi tulangan konstruksi jalan bisa ter/dipotong yang tak mungkin lagi disambung untuk mengembalikan kekuatan konstruksi jalan seperti semula. Melihat sungai di Semarang yang relatif bersih dibanding sungai-sungai di Jakarta, tampaknya masyarakat Semarang lebih peduli kebersihan. Surabaya sungainya juga bersih, belum lagi taman-taman yang terawat indah. Ya, Surabaya pantas dianggap sebagai kompetitor Semarang untuk hal-hal kebersihan sungai, taman dan fasilitas umum. Seperti halnya PSIS yang pernah menjadi kompetitor ketat Persebaya. Hebatnya, PSIS juara perserikatan dengan mengalahkan Persebaya pada tahun 1987. Melihat fakta sejarah ini, kans dan potensi Semarang untuk menyaingi, bahkan mengalahkan Surabaya dalam hal kebersihan lingkungan sungai, taman, ketertiban umum, pelayanan publik yang berkualitas, tetap terbuka lebar. Untuk itu semua, pembangunan memang penting.Tapi yang sangat penting adalah perawatan dan pemeliharaan berkesinambungan yang terkoordinasi dengan baik antar pihak terkait. Juga partisipasi masyarakat yang semakin baik dalam hal kepedulian untuk kebersihan, ketertiban, keamanan dan keindahan. Semarang Pesona Asia akan terwujud dan tak sebatas slogan. Selamat ulang tahun Semarang yang ke-467. Maju terus Semarang. Jakarta dan Surabaya? Lewat....
Purnomo Iman Santoso-EI Villa AsterII Blok G No 10 Srondol, Semarang 50268 * * *

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home