Wednesday, October 20, 2004

Jaga atau Tunggu

Jaga atau Tunggu
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah ,20 Oktober 2004

Dengan segala keterbatasannya, rakyat melalui pemerintah berupaya keras memenuhi segala sarana bahkan kesejahteraan para aparat.Mobil hingga sepeda motor untuk Polisi, Helikopter hingga pesawat untuk TNI.Belum memadai memang , tapi upaya terus dilakukan.Yakinlah dengan semangat kebersamaan, semua yang diangankan bukanlah keniscayaan terwujud.Harapan rakyat seluruh sarana yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal untuk MenJAGA. Polisi JAGAlah seluruh warga negara Indonesia. TNI JAGAlah keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia(NKRI) dan segala isinya.JAGA , dan jangan hanya menunggu. Jaga identik dengan konsentrasi ,waspada , melindungi dan menyatu sehingga selalu Tegas, proaktif dan antisipatif terhadap segala kemungkinan.Bukan Tunggu yang sama dengan hanya sekedar Buang waktu,tidak tanggap ancaman ,sehingga begitu terjadi musibah, sikap Keras,reaktif dan curiga menjadi andalan untuk dapat secara instan menyelesaikan permasalahan, walaupun resikonya salah sasaran.Peralatan dan sarana yang ada, apapun kondisinya yang kita miliki , harus disyukuri .Ingin menunjukkan kemanunggalan dengan rakyat, tidak cukup hanya dengan show Tank2 TNI dinaiki rakyat ramai-ramai saat hari jadi TNI, sementara kerusuhan di-mana2. Motor trail bukan sekadar untuk Buru Sergap sopir angkutan dan pelanggar rambu lalu lintas.Karena sering salah prioritas sasaran, istilah Buser(buru sergap) diusulkan diubah kembali menjadi TEKAB=Team Khusus Anti Bandit seperti jaman dulu.Mobil patroli Polisi tidak hanya untuk mengawal petinggi. Bila hal ini terwujud, akan memulai babak baru dalam perjalanan sejarahnya dengan Indikator acara Buser,Bidik , Lacak ,Patroli dan Berita kriminal, berkurang drastis dan tidak menjadi acara ber-rating tinggi lagi. Bahkan , acara ini bisa hapus dari TV dan media lain , kriminalitas turun drastis.Penyelundupan, perampokan , gerakan separatis,kerusuhanpun hilang dari bumi Indonesia,tanpa perlu ada polemik perlu tidaknya Komando teritorial(Koter) lagi.Saat ini walau jaringan Koter begitu luas dan rapi konflik bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.Tak ada lagi perang tanding antara anggota TNI dengan Polri ,Aparat lawan Mahasiswa atau Aparat melawan rakyat yang mengakibatkan korban berjatuhan. Rakyat sudah bukan bayi lagi yang harus ditunggui.Rakyat jauh lebih dewasa,bahkan dibanding para elite.Buktinya Pemilu berjalan lancar2 saja.Jadi , semua sarana itu dibeli rakyat untuk menJAGA seluruh rakyat dan NKRI bukan untuk menunggu sehingga bisa mengantuk karena bosan dan pasif.Ini awal kelalaian sehingga penjahat tergoda untuk mencoba-coba.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home