Bumi dan Manusia
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah 03 Februari 2005
Ibarat tubuh manusia , bumi yang kita tempati ini sudah tidak asli dan asri lagi. Kalau hutan itu diumpamakan rambutnya bumi dia dicabuti dengan dalih pembangunan hingga illegal logging.Bukit dan lembah memanjang yang diibaratkan lekukan tubuh dan gumpalan otot yang menunjukkan kekekaran dan keindahan dikepras diratakan.Pantai landai,rawa yang seharusnya sebagai area resapan diurug dengan dalih dikembangkan . Analisa mengenai dampak lingkungan(amdal) pun menjadi sekedar naskah sinetron, selalu berakhir happy ending yang sangat sering berbeda dengan realita.Bagaimana dengan isi perut bumi ? Minyak bumi ,batubara,emas , gas alam semua dieksploitasi dengan satu dalih ,demi insvestasi asing.Disedot disana-sini walau tidak dikonsumsi untuk kesejahteraan rakyat. Bumi dianggap tubuh sendiri yang dimanjakan tanpa mau disiplin berkonsumsi.Dengan cara instan karena gaya hidup sehat dianggap kuno,minum obat pencair lemak hingga sedot lemak pasca makan enak.Bumi dengan alamnya telah punya mekanisme sendiri untuk hidup sehat .Sayang mekanisme ini diacak-acak oleh ulah manusia serakah.Manusia serakah tidak bisa diidentikkan dengan profesi,golongan atau cara identifikasi yang berpatokan dengan pola pikir kolonial. Yang namanya serakah bisa penguasa, pengusaha , siapa saja tanpa kecuali.Demikian pula manusia bijak tidak harus hanya pemuka agama, pejabat ataupun tokoh.
Bagaimana rasanya sang bumi yang dioperasi plastik dengan terapi kosmetik untuk tampil cantik sesaat tanpa pertimbangan kelestarian jangka panjang? Barangkali kalau bisa protes,menjerit, menangis, bumi akan lakukan itu.Apalagi malpraktek direstui dan Bumi tidak dapat menuntut.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10
Srondol,Semarang 50268
-----------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home