Hidup Sederhana
Harian “KOMPAS” Jawa Tengah ,20 November 2004
Kondisi yang ironis.Ditengah gencarnya gerakan hidup sederhana didengungkan, melalui TV rakyat Indonesia justru menyaksikan karangan bunga ucapan selamat ukuran besar dan mahal ber-deret2 di sepanjang jalan menuju rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Tidak cukup sampai disini, setelah pelantikan, giliran iklan ucapan selamat berukuran sedang hingga besar terpampang di media lokal hingga nasional tiada henti. Belum lagi nanti saat kunjungan dan peresmian proyek. Apakah presiden dan wakil presiden Jusuf Kalla sempat mengingat itu semua?saya pikir tidak.Apalagi kalau ingat komitmentnya yang kuat untuk mengabdi kepada rakyat yang memilihnya.Walau pasang iklan namun menipu rakyat,ya seharusnya tetap ditindak.Tidak perlu sungkan.
Saya, pendukung Pola Hidup Sederhana , mengusulkan agar para pejabat dan seluruh warga masyarakat dapat membudayakan dan mengarahkan dengan mensiasati secara santun agar ungkapan simpati bisa lebih bermanfaat.Misalnya dengan memberikan pengumuman pada setiap acara:Ungkapan simpati bisa disalurkan ke Dana Kemanusiaan dan Kebersamaan untuk Kesejahteraan, pada Bank tertentu dengan nomor rekeningnya. Setelah dana ini terkumpul dikelola secara private,profesional&transparan bisa dimanfaatkan dengan disalurkan kepada yang paling membutuhkan apapun latar belakangnya. Tidak terbatas kepada orang sakit tetapi bisa pararel untuk meningkatkan kesejahteraan guru maupun pengadaan perpustakaan yang berisi buku2 bermutu.Yang penting tidak untuk kampanye.Dengan cara ini ucapan selamat atau apapun namanya akan lebih bermakna. Tidak sekedar sebagai media untuk cari muka namun sebagai cara memberi perhatian yang jujur sekaligus menderma dalam artian bijaksana karena tanpa perlu pamer.Dana terkumpul pasti besar karena banyaknya pejabat publik dinegeri ini.
Ketua MPR Hidayat Nur Wahid telah mempelopori Pola Hidup Sederhana dengan menolak mobil Volvo dan inap di Hotel Mulia.Suatu langkah ketauladanan pemimpin yang sangat dinanti, sudah dimulai.Rakyat seyogyanya juga ikut berperan serta untuk mewujudkan Pola Hidup Sederhana dengan tidak royal pasang iklan ucapan selamat atau memberi karangan bunga pada pejabat publik.Dengan demikian Ucapan selamat,silaturahmi hingga halal bihalalpun akan lebih tulus,tidak bermakna ganda karena sarat pamrih dan kepentingan. Silaturahmi untuk mempererat persaudaraan dan persahabatan bukan perkoncoan. Halal bihalal untuk saling memaafkan bukan saling tukar konsesi.Ucapan selamat akan tetap diterima dengan bahagia walau dari rakyat jelata yang tidak mampu beri karangan bunga.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home