"Flora Fauna" Diskriminasi
Harian “SUARA MERDEKA” 28 November 2004
Discriminating artinya membeda-bedakan. Diskriminasi ini sudah sangat meluas . Awalnya dikenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda, ternyata kini semakinmerajalela.Seolah para petinggi melihat negara sebagai koloni yang warganya perlu dipecah belah agar dapat mempertahankan pengaruhnya
Diskriminasi hanya melahirkan kondisi sosial yang tidak sehat ,merusak,semu, rapuh, tidak jujur serta jauh dari prestasi. Ibarat burung dalam sangkar emas yang berkicau merdu namun mati bila terbang. Diskriminasi hanya akan melanggengkan tradisi pilih2 tebu ,Hangat2 tahi ayam. Karena input tidak jelas dan terabaikannya seleksi secara semestinya,output pun menjadi serba meragukan,hanya melahirkan jago-jago kandang yang identik dengan Macan Ompong.Untuk memilih wakil maupun pemimpin, rakyat pun menjadi tidak percaya diri karena khawatir beli kucing dalam karung.Budaya diskriminasi akan mengebiri anak negri yang punya potensi sehingga banyak yang tidak bisa berkembang secara wajar dan optimal menjadi prestasi hanya karena selembar kertas yang bernama SBKRI, karena beda suku,agama ataupun hanya karena issue putra daerah-non putra daerah.Di era yang serba canggih, “perilaku kolonial” ini akan dengan mudah diketahui negara tetangga .Karena kemajuan technology membuat setiap negara terbuka terhadap informasi dan mereka akan mengetahui betapa lemahnya nation building kita. Kita semua ingin sang Burung Garuda dengan kuku kakinya yang kokoh mencengkeram kuat Bhineka Tinggal Ika.Mengepakkan sayapnya yang perkasa menembus awan dan menerjang badai,terbang tinggi , bersiul nyaring mengabarkan kejayaan negri tercinta . Minimal , predikat Macan Asia dapat kembali di sandang Indonesia. Seluruh Rakyat Indonesia seyogyanya mendukung realisasi issue presiden SBY.Diskriminasi NO-Kesetiakawanan YES.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10
Srondol,Semarang
-------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home