Superioritas Pejabat,Supremasi Rakyat ?
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah tanggal 23 Maret 2005
Suara rakyat yang ditayangkan media swasta adalah orisinal.Sangat berbeda dengan Klompencapir masa lalu yang sarat propaganda. Mestinya birokrasi sadar akan problem rakyatnya.Apa artinya “turun kebawah” bila hanya show mau mendengar ?.Yang dibutuhkan,pemerintah mau mendengarkan, memahami dan menindak lanjuti harapan rakyat. Tampaknya perbedaan pendapat yang digelar dengan sangat tajam antara DPR dan Pemerintah sekedar “sinetron”. Mempertontonkan sandiwara penuh murka hingga derita ,iba dan air mata namun dengan gaya hidup aneka merk kelas dunia yang berakhir dengan happy ending penuh canda. Walaupun dalih untuk rakyat miskin dan agar subsidi tidak dinikmati kalangan menengah atas selalu dikedepankan,namun akhirnya kembali ke UUD, Ujung-Ujungnya Duit. Tanpa perlu evaluasi sekelas pakar, rakyat tidak bodoh untuk menyimpulkan,dana kompensasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) nantinya ikut jadi sponsor kenaikan gaji anggota legislatif. Kenaikan pokok gaji anggota legislatif seluruh Indonesia pasti besar dan bisa dijadikan indikator, dana kompensasi subsidi BBM kembali dinikmati birokrasi sendiri. BBM akan Naik lagi , kompensasi untuk rakyat miskin tampaknya hanya sekedar pelumas untuk memperlancar kerja mesin birokrasi.Sidang paripurna pun sekedar ajang legalisasi keberhasilan negosiasi legislatif terhadap eksekutif.Masing-masing seolah berebut konsesi berupa simpati rakyat miskin, sekaligus untuk memperkuat bargaining power nya. Hasil akhir,Naik Gaji. Win-win solution buat birokrasi. Rakyat , silahkan gigit jari.
Kalau begini , semua ini wujud Superioritas pejabat bukan Supremasi rakyat .
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
----------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home