Friday, October 28, 2005

Rahasia Tak Sama Dengan Bungker

Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah , 28 Oktober 2005

Dengan dalih Rahasia Bank, rekening koruptor sulit diusut. Keingintahuan dijegal pernyataan: sedang dalam penyelidikan,menunggu ijin BI+ buying time +deponer.
Rahasia Negara jadi benteng kokoh pelaku pelanggaran HAM .Ia tetap tampil prima tak berdosa sebagai tokoh. Keingin tahuan dihentikan dengan ungkapan”bijak”. Lupakan,ada masalah bangsa yang lebih mendesak.
Sumpah Prajurit ke 5 “Memegang segala Rahasia Tentara sekeras-kerasnya”, membuat kompi Brimob,team Mawar Kopasus korbankan nuraninya. Suatu kefatalan,pertanggungjawaban cukup dikemas vonis “kesalahan prosedur”. Padahal, sumpah 1 s/d 4 tak boleh diabaikan.Apalagi di Sapta Marga ke 3 “Kami ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan”.
Yang ditindak hanyalah Satpam dan karyawan lapis bawah di Mahkamah Agung.
Rahasia yang seharusnya untuk lindungi yang berkaitan dengan etika justru tempat berlindung pelanggar etika .Kerahasiaan lembaga yang mengelola para Agen Rahasia tak tersentuh sehingga terkesan menjadi negara dalam negara. Aneka rahasia tidak boleh menjadi bungker bagi para pelaku penyalahgunaan wewenang yang mengusik rasa keadilan khalayak.



Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home