Lakukan Yang Terbaik
Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 21 Agustus 2005
Masing-masing manusia dilahirkan penuh talenta yang berbeda . mantan dan presiden kita.Presiden Sukarno terkenal pidatonya-orator ulung. Suharto terkenal senyumnya sehingga dijuluki the smilling general. Habibie terkenal kecendekiawanannya, Gus Dur terkenal dengan humor2nya. Megawati (demi kestabilan pemerintahannya) terkenal karena diamnya, SBY ,ke santunannya disamping pinter menyanyi.
Seolah sedang mode ,pejabat /petinggi menjadi penyayi maupun pembaca puisi diacara tatap muka.Jadi tidak disadari penampilannya sering tidak pas walau tidak ada yang (berani)protes. Semua tetap bertepuk tangan meriah. Menyanyi, baca puisi seperti jadi ketrampilan wajib pejabat ketemu rakyat. Tidak masalah menyanyi maupun baca puisi asal jangan sampai terbentuk persepsi semata-mata untuk mengukuhkan eksistensi atau menjadi pemimpin kesempatan salurkan hobby. Talenta berbeda namun semuanya pasti karunia yang istimewa dari yang maha kuasa.Pejabat/petinggi harus berpola baru dalam pemikiran maupun paradigmanya.Di era pemimpin sudah dipilih langsung oleh rakyat , yang paling tepat untuk komunikasi dan kukuhkan eksistensi adalah mode maupun trend lakukan yang terbaik (Do the Best).Dengan demikian yang tidak pandai pidato, menyanyi,baca puisi karena talentanya menulis,mendalang,mendengarkan bahkan No Talking-No Singing,Action Only tidaklah harus selalu deg2an maupun berkecil hati saat acara temu warga. Terbiasa lakukan segala sesuatu yang terbaik,maka akan menonjol sendiri secara wajar.Terlalu paksakan diri bisa berkesan cari popularitas. Pidato,menyanyi,baca puisi kalau memang tidak ada talenta terasa membosankan dan tanpa makna. Tidak semua (bisa jadi) Basofi Sudirman ,Rendra maupun Bung Karno.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home