Monday, October 03, 2005

TNI Jangan Kecil Hati

Harian “Suara Merdeka”,03 Oktober 2005

Bencana Aceh,Nias disusul diusiknya kedaulatan RI oleh Malaysia di gugus Ambalat telah memunculkan komentar tentang minim dan kunonya persenjataan TNI. Apapun kondisi senjata yang ada,memang baru ini yang bisa disediakan rakyat.Harus dirawat dan digunakan sebagaimana mestinya.Tidak perlu panik dengar Malaysia tambah senjata,tidak perlu risau senjata kalah modern dengan negara2 tetangga. Justru kecanggihan persenjataan hanya membuat ketergantungan tinggi pada alat. Lihat Vietnam.Dilecehkan Perancis dengan sebutan Vietminh, dipandang sebelah mata Amerika dan dijuluki Vietcong. Dengan berbekal cinta bangsa negara yang sangat dihayati secara mendarah daging, bersahabat dengan alam, senjata termasuk tradisional, tetap tangguh dan berhasil usir penjajah. Jangan lupa, Arek Suroboyo dibawah Bung Tomo, bersenjata ala kadarnya mampu merepotkan pasukan Inggris .
TNI harus jadi Pasukan Berani Hidup ,professional istimewa.Dengan kualifikasi berbakti pada ibu pertiwi dan jago tempur,bukan kualifikasi untuk jadi Bupati maupun Gubernur.Disiplin tinggi, berlatih teratur, hayati-amalkan sumpahnya, dedikasi tanpa syarat kepada bangsa negara. Daripada dana dipaksakan untuk beli senjata dan memboroskan devisa, sebaiknya untuk perbaiki kesejahteraan TNI(dan Polri) lebih dulu.Karena pada akhirnya The Man Behind The Gun yang paling menentukan effektivitas suatu senjata.Jangan Kecil Hati TNI.
Satu mesin mungkin bisa menggantikan dan menyamai kualitas 50 orang pekerja biasa.Namun, tak satu pun mesin sanggup menggantikan dan menyamai kualitas seorang pekerja istimewa. Elbert Hubbard (1817 – 1895, pengarang, AS)

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home