Utamakan Integritas
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah tanggal 26 Juli 2005
Kita melihat perbankan sebagai lembagai kepercayaan. Di Era Krismon Bank swasta identik dengan lembaga keuangan yang rusak sehingga harus masuk “bengkel BPPN” hingga Likwidasi.Kalau bank pemerintah ? hanya kena imbas krismon.Tak perlu ada Likwidasi,cuma perlu Merger. Bankir swasta tidak se profesional bankir pemerintah, demikian opini yang dibentuk. Walaupun perbankan nasional telah berkali-kali ambruk kasus perbankan bermunculan.Kasus Bank Duta,Bapindo hingga terkini Kasus BNI yang belum tuntas ternyata masih belum cukup. Profesionalkah pengelola bank pemerintah? Saya kira tidak.Padahal ,mereka sudah diuji kelayakan dan kepatutan oleh Bank Indonesia. Bagaimana dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter tertinggi dan pengawas perbankan?Gegabah kalau kita mengatakan mereka tidak Profesional.Bisa dituntut habis kita. Karena para petinggi BI itu diuji kelayakan dan kepatutan pula oleh wakil rakyat di DPR.Tidak main-main bukan?namun kenapa kasus-kasus perbankan terus bermunculan? Kata bertuah yang selalu dikumandangkan. Profesionalisme menjadi ideologi disemua bidang .Tak jarang Profesionalisme menjadi satu-satunya yang selalu ditekankan dan didewakan dari banyak hal prioritas. Hasilnya kita panen orang profesional. Kedepan perlu evaluasi tentang prioritas profesionalisme yang mewabah ini. Profesionalisme OK, yang lebih penting adalah Integritas.Integrity artinya kejujuran.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10
Srondol,Semarang 50268
----------------------------
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home