Menulis Itu Sehat
Ada suara skeptis,kerjanya kok nulis(surat pembaca),seperti pengangguran saja.Bambang Haryanto dengan segudang prestasinya,Joko Suprayoga dengan kariernya,Andreas Adhy Aryantyo dengan tokonya,FX Trias Hadi Prihantoro yang terus dorong anak didiknya jadi orang berguna.Mereka orang sibuk.
Mungkin banyak yang masih terlena persepsi bahwa sibuk identik dengan pidato,orasi,ber hp(sekalipun di jalan raya)hingga “sibuk” berSMS.Menulis adalah tahapan penting dalam berkarya.
Banyak orang yang bisa berbicara seperti buku.Tapi lebih menyenangkan lagi bila ada buku yang bisa berbicara seperti manusia.(Theodor Haecker)
Tanpa disadari,ungkapan tersebut dituangkan oleh para “tukang nulis” seperti Bung Karno,Pramudya Ananta Tur,Steven Covey dalam buku-buku terkenalnya.
Kebiasaan menulis sejak dini bisa dimulai menulis kesan,rencana,unek2 pribadi. Dikembangkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman hingga berandai-andai.
Ada mantan KASAU tulis buku hebat untuk gairahkan generasi muda pada dunia dirgantara.Kita tunggu mantan Kapolda Jateng-Chaerul Rasyid berbagi pengalaman melalui tulisannya,pasti berupa pencerahan bagi yang membaca. Umumnya Karya tulis tidak bisa instan.
Namun,ada trend lain.Saat masih aktif, buat biografi yang menyanjung diri untuk kampanye (biasanya order pada wartawan ataupun penerbit –bukan karya tulis sendiri).Setelah pensiun order terbitkan buku untuk pembelaan diri.Karena jauh dari semangat kejernihan berpikir yang dibutuhkan banyak orang dan sarat kepentingan sempit/sesaat,sama-sama menulis,kattebelletje tidak masuk kategori yang dianjurkan.
Untuk kawula muda keberanian untuk corat-coret di fasilitas umum bisa dialihkan dengan membuat tulisan.Mulai saja dengan yang “sepele”,menulis surat pembaca.Dimuat atau tidak jangan jadikan beban,yang penting menulislah sepenuh hati.Andai dimuat pasti akan dapat pengalaman batin yang luar biasa indah,bila tidak,teruslah mencoba.
Tak perlu slogan hingga ikrar,semoga tumbuh pemahaman baru bahwa kebiasaan menulis itu manfaatnya luar biasa bagi kesehatan jiwa dan raga.Untuk ujudkan Mens sana in corpore sano(didalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat),Tubuh disamping butuh olah raga,tidak kalah penting juga butuh olah rasa dan olah ratio.
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home