Saturday, October 14, 2006

Melihat Prestasi TOFI dan PSSI

Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah 14 Oktober 2006

Tahun 1993, Team Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) dibawah pimpinan Prof Yohanes Surya pertama kali ikut serta dalam Olimpiade Fisika Internasional.Hasilnya, memperoleh medali perunggu.Impian Prof Yohanes Surya adalah ingin mencetak anak bangsa berkualitas.Dengan sasaran Thn 2020 ada peneliti Indonesia meraih hadiah nobel.Thn 1999 di ajang Olimpiade Fisika Internasional di Padova Itali,TOFI mulai meraih medali emas.Th 2005 ,Prof Yohanes Surya punya program untuk menjala bibit dari suku Badui,Kubu dan Sakai.Tahun 2006 Jonathan Pradana Mailoa meraih The AbsoluteWinner.

Di dunia persepakbolaan, sekitar thn 1993,PSSI punya program unggulan,yaitu PSSI Garuda.Beberapa pemain muda yang potensial dilatih oleh Barbatana di Brasil.Tahun 1994 tim ini gagal di Piala Asia walau sudah bermain bagus.Program PSSI Garuda pun tak ada ceritanya lagi.Setelah itu ada PSSI Primavera,berlatih di Italia. Namun sayang,setelah mengeluarkan biaya besar, Prestasi PSSI belum beranjak.Bahkan untuk ajang Piala Tiger dan SEA Games, prestasi sulit diraih.Thn 2006, Team PSSI U-23 belatih di Belanda.Kita tunggu kabar gembiranya.

Berbeda dengan PSSI,TOFI menggunakan tenaga pengajar lokal dan berlatih di Jakarta.Sangat hemat dana.TOFI tak sendirian.Bank Buana Boxing Camp-Semarang dengan tangan dingin pelatih(lokal) Sutan Rambing telah melahirkan Chris John juara Dunia Kelas Bulu versi WBA. Adapun Pertina yang berlatih melanglang buana hingga Kuba,prestasi petinjunya biasa saja.
Melibatkan orang-orang berintegritas,berdedikasi tinggi dan profesional dibidangnya telah menghasilkan program berkesinambungan.Ada target yang jelas. Komitment kuat,all out,konsisten untuk mencapainya.Berproses semestinya,tidak instan dan fair. Ini kunci untuk berprestasi dikelas dunia.


(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia