Monday, September 24, 2007

Perkembangan Bagus

Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah tanggal 24 September 2007

Sekian lama pamor Bhineka Tunggal Ika meredup.Lama sekali isu SARA menghantui kita dari masa ke masa.Dulu isu SARA gampang diembuskan hingga muncul kerusuhan./Bhineka Tunggal Ika diingkari.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya pada Pidato Presiden pada sidang paripurna tahun 2007, Bhineka Tunggal Ika diucapkan tiga kali.Walau hanya tiga kali,ini sudah perkembangan bagus. Dulu para pendiri negara melihat kemajemukan secara positif sehingga lahirlah semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Sebagai penerus,sebaiknya meneladani langkah awal yang telah dirintis. Pesan-pesan jajaran birokrasi”Boleh dibahas,asal jangan menyinggung SARA” memang terkesan bijak,namun prakteknya lebih berpotensi dan bertendensi menumbuhkan saling curiga dan semangat adu domba.Akan lebih Bagus bila diganti dengan “Materi apapun boleh dibahas dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika”.Kalau pesannya seperti ini,potensi mendiskreditkan pihak yang lain,akan pupus. Yang muncul adalah,kesadaran dan kedewasaan bahwa setiap komponen disamping punya kelebihan juga ada kekurangan.

(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia

Thursday, September 20, 2007

Penggerak Ekonomi Bangsa

Kompas edisi Jawa Tengah tanggal 20 September 2007

Sebentar lagi Lebaran akan tiba.Hingga Hari H sampai 7 hari setelahnya,terjadi peningkatan mobilitas warga.Masa mudik dari waktu ke waktu identik dengan meningkatnya kecelakaan,kemacetan lalu lintas berjam-jam,kereta berjubel tidak manusiawi,pemerasan dan percaloan.
Senyatanya mereka tidak pernah menuntut perlakuan khusus.Suka tidak suka mereka adalah penggerak ekonomi bangsa dalam arti senyatanya.Juga pembayar pajak,retribusi bahkan pembayar pungli yang (terpaksa) patuh. Sangat penting dan mendesak kontribusi dan produktifitasnya dihargai dengan sungguh-sungguh dan selayaknya dapat perhatian terbaik dari negara.
Sekedar perbandingan.Lenggangnya Jakarta lebih dikarenakan pedagang,penjual jamu,abang becak mudik dan tidak beraktifitasnya pusat perdagangan.Beberapa hari pasca lebaran biasanya birokrasi juga belum beraktifitas penuh juga karena mudik,namun aktifitas Jakarta segera berdenyut.Ini karena para penggerak ekonomi bangsa sudah kembali bertugas tepat waktu.

(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia

Wednesday, September 12, 2007

Bukan Kebetulan

Suara Merdeka, 12 September 2007

Disaat generasi muda dituding kurang nasionalis dan patriotis,prestasinya justru terus bermunculan.Seolah berlomba unjuk diri untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.Dengan persiapan,kerja keras,semangat pantang menyerah dan asah kecerdasan,terus gembleng diri.
Memang untuk berprestasi apalagi tingkat dunia hanya jalan itulah yang harus ditempuh.Bukan minta dispensasi karena punya koneksi,tetapi malah menempa diri dengan menambah porsi latihan.
Kalau kemudian berprestasi, itu pasti Bukan Kebetulan.Chris John,Juara Dunia Tinju Kelas Bulu WBA mempertahankan gelar ke tujuh kali,di kandang lawan lagi. Team Olimpiade Fisika Juara Dunia di Singapura dengan meraih empat medali emas dan Jonathan Pradana Mailoa meraih The Absolute Winner.Farid Firman Syah Juara Dunia catur pelajar kelompok usia 15 tahun di Halkidiki Yunani.Belum lagi sumbangsih para Juara Dunia Bulutangkis(dari era Tan Yoe Hok hingga Taufik Hidayat), Tennis(Angelique Wijaya-Juara Dunia Wimbledon Yunior) yang diraih diluar negeri.
Cerita diatas adalah fakta patriotisme dan nasionalisme.Tak fasih beretorika dan bahkan mungkin tak tahu definisi,mereka ujudkan dalam bukti yang Tak Bisa Dibantah.
Beberapa tahun ini Indonesia selalu menduduki “peringkat atas” sebagai negara terkorup didunia. Bukan Kebetulan, kalau petinggi negeri ini didominasi generasi bukan muda.Simak Syarat menjadi hakim agung,sang penjaga gawang penegakan hukum dan keadilan, minimal berusia 50 tahun & sedang diupayakan untuk jabatan seumur hidup*). Bersyukur,generasi muda tidak menggugat balik.Generasi Muda tidak akan menuntut para pengelola negara untuk unjuk nasionalisme dan patriotisme sebagai petinju,petenis,pebulutangkis maupun pemain PSSI Piala Asia.
Daripada saling tuding,lebih bijak para petinggi negeri sadar diri dan bermotivasi tinggi unjuk berprestasi dunia dibidangnya. Perubahan mendasar perlu dan harus segera dilakukan.Trust Building jadi mendesak.Mengemas jago kandang dengan stigma dan arogansi, perlu dikikis habis.
Kalau Bukan Kebetulan jadi pemalak,jangan memeras warga ataupun TKW-TKI.Ini hanya akibatkan Ekonomi Biaya Tinggi. Kalaupun, Bukan Kebetulan korupsi,jadilah koruptor kelas dunia / go international dengan melakukan korupsi besar-besaran di luar negri.Corrupt=rusak.Jadilah penjarah yang menguras sumber alam dan menggunduli hutan negara lain.Sama-sama Bukan Kebetulan,Chris John cs pasti akan angkat topi.Karena samanya ukuran nyali.
*)Ingin Jabatan Seumur Hidup-Suara Merdeka 16 Agustus 2007

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268

Thursday, September 06, 2007

Auditor Rambu Lalin

Suara Merdeka,tanggal 6 September 2007

Beberapa waktu yang lalu saya ada keperluan ke Tegal. Lalu lintas pagi itu ramai dan di perempatan Jrakah Semarang,saya berhenti dibelakang bus.Posisi di dekat marka tengah sambil mengamati trafic light sebelah atas jalan. Bus bergerak maju dansaya mengikuti.Tak disadari ternyata lampu lalin telah berubah warna merah sehingga kendaraan dari arah lain telah bergerak maju.Saya distop oleh Petugas dan mengakui bersalah melanggar trafic light.Namun saya jelaskan kejadian ini semata-mata lampu trafic light menjadi kabur (tidak jelas) karena kena sinar matahari.Tidak ada niat melanggar. Sesuai UU No 14 th 1992 pasal 61 (melanggar rambu), di tilang dan sangsi nya juga jelas.
Sering dijumpai rambu yang tidak jelas misal kaca lampunya sudah buram atau trafic light mati.Ada juga, waktu nyala lampu kuning terlalu singkat.Ini berbahaya,berhenti terkesan mendadak dan beresiko tertabrak dari belakang.Atau terus jalan dengan resiko kena tilang.Kadang juga ada rambu yang tidak jelas,baik karena tertutup ranting pohon peneduh maupun karena coretan tangan jahil.Dibeberapa trafic light sudah ada yang memberi angka bergerak mundur.Ini membantu pengendara untuk tidak tergesa-gesa.
Kita sepakat,rambu diperlukan untuk membuat lalu lintas tertib,lancar serta menghindari kecelakaan.Yang ingin saya tanyakan, adakah pengawas yang melakukan semacam audit secara rutin terhadap keberadaan Rambu.
Apa sangsi bagi pelanggar operator rambu karena tidak melakukan perawatan sehingga rambu tidak berfungsi secara optimal. Ini kelalaian yang bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.Tentunya tidak dapat secara otomatis divonis sebagai kecerobohan pengguna jalan raya.Pengawasan dan sanksi terhadap pelanggaran pemeliharaan rambu lalu lintas penting untuk diketahui,disosialisasi dan ditegakkan bersama. Kesadaran akan keselamatan berlalu lintas juga telah tumbuh di masyarakat.

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268