Tuesday, July 31, 2007

Karena Nila Setitik,Rusak Susu Sebelanga

Suara Merdeka tanggal 31 Juli 2007

Kopral Anumerta (KKO)Harun bin Soid alias Tohir dan Serda (KKO) Usman bin Haji Mohammad Ali alias Janatin,sepak terjangnya sangat menggetarkan dan sungguh sangat membanggakan.Demi tugas negara,mempertaruhkan nyawa,menyusup ke Singgapura. Walau akhirnya tertangkap dan kisah heroiknya berakhir di tiang gantungan di Singapura pada tanggal 17-10-1968,namun rakyat mengenangnya sepanjang masa.

Ditengah “prestasi” kesatuan lain menculik aktivis maupun kisah “heroik” PHH yang berkolaborasi dengan Pamswakarsa menghajar,menembaki mahasiswa dan rakyatnya sendiri,justru Marinir melakukan tugas mulia menjadi penengah hingga memakan korban salah satu prajurit terbaiknya.Sersan Dua(Marinir) Ichwan Syah tertembak kakinya ketika berupaya melerai aparat keamanan yang sedang berbenturan dengan mahasiswa didepan Markas Polda Jaya Sabtu pagi 14 November 1998 pada peristiwa yang dikenal Tragedi Semanggi 1998.Rakyat yang tidak hafal “Sapta Marga” dan “Delapan Wajib ABRI/TNI”,merasakan bahwa marinir kumpulan ksatria yang layak dan sepantasnya bila asramanya disebut dengan Ksatrian Marinir.

Letjen Marinir (Purn) Ali Sadikin.Siapa yang tidak mengenalnya.Sikap tegasnya dan tanpa kompromi berpihak kepada rakyat meski harus berbenturan dengan kekuasaan yang saat itu sedang kokoh-kokohnya.Rakyat tak hafal “11 Azas Kepemimpinan ABRI/TNI”dan “7 Azas Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial ABRI/TNI”,namun merasa terayomi.

Kisah heroik lain,saat para prajurit marinir membenturkan kapal patrolinya ke lambung kapal AL Diraja Malaysia yang masuk ke perairan Indonesia di gugus Ambalat

Banyak sudah kejadian yang menyakiti hati rakyat.Dari Peristiwa Tanjung Priok,Tragedi Trisakti,Kerusuhan Mei,Tragedi Semanggi,Kasus Orang Hilang dan masih banyak lagi.Janganlah Perisitiwa Alastlogo Pasuruan menambah panjang kisah pamer kekuatan yang tidak pada tempatnya.Jangan demi pembelaan “kehormatan korps” yang berlebihan berakibat “karena nila setitik rusak susu sebelanga”.Melihat reputasinya yang bagus,kita berharap Marinir tidak akan menyakiti hati rakyatnya sendiri.Hidup Marinir!

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268