Believe It Or Not
Pasca pengumuman UN,banyak keganjilan diantaranya masih ada “tradisi” dan “ritual” pawai motor plus corat-coret pakaian seragam.Perilaku yang dipertontonkan jauh dari bermutu kalau tidak mau dikatakan jauh dari sikap terpelajar.Sebab disekitar kita masih banyak yang bisa memanfaatkan baju seragam.Kenapa mubazir dicorat-coret dengan cat. Keganjilan lain,banyak kecurangan dalam pelaksanaan UN hanya demi predikat sekolah Favorit,target lulus 100% dengan menghalalkan segala cara.Ini ironis dengan tujuan mulia untuk meningkatkan mutu.Keganjilan lain lagi,siswa berprestasi karena tekun/ kerja keras dan bahkan ada yang telah lolos seleksi di lembaga pendidikan bergengsi,bisa tidak lulus UN.Siswa juga harus konsentrasi pilih keaslian pensil,karena sepintar atau sesiap apapun,konon bisa gagal hanya gara-gara pensilnya palsu sehingga jawaban tak terdeteksi komputer.
Acara TV berjudul Believe it or Not menarik ditonton.Acara ini mengangkat “keganjilan-keganjilan” pelaku yang umumnya diperoleh dari hasil ketrampilan dan latihan rutin dan selalu menimbulkan decak kagum pemirsa.Sebab adegannya tidak mungkin atau tidak pernah ditemui dalam keseharian.Kesan sekilas yang saya tangkap,acara ini hasil dari persiapan seksama, rasional,penuh integritas dan sangat profesional.Keberhasilan selalu luarbiasa dan keakuratannya sangat prima.Bukan karena keberuntungan semata.
Keganjilan UN pantas dikategorikan believe it or not. Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan sepertinya mau diraih dengan cara serba instan,sementara kefatalan terjadi kasat mata.Belajar dari kejadian diatas, saatnya pemerintah menerapkan program peningkatan mutu pendidikan yang bisa membuat masyarakat berdecak kagum,serta berseru BU…..SEEEEEET……!
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
aslinya:
Kepada yth,
Redaksi Harian “SUARA MERDEKA”
Jl.Raya Kaligawe KM 5
S E M A R A N G
Believe it or Not dan BUSET
Ujian Akhir Nasional diadakan dengan tujuan meningkatkan mutu siswa dan pendidikan nasional,tahun ini digelar dengan nilai persyaratan lulus yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Hari-hari ini hasil Ujian Akhir Nasional telah diumumkan.Pasca pengumuman UAN,banyak keganjilan.Keganjilan pertama,masih munculnya “tradisi” dan “ritual” pawai sepeda motor plus corat-coret pakaian seragam setelah pengumuman ujian.Perilaku yang dipertontonkan jauh dari bermutu kalau tidak mau dikatakan sangat jauh dari sikap terpelajar.Ditengah krisis seperti ini,sekitar kita masih banyak yang bisa memanfaatkan baju seragam.Kenapa hanya mubazir dicorat-coret dengan cat. Keganjilan berikut,media melaporkan banyak kecurangan dalam pelaksanaan UAN.Hanya demi prdikat sekolah Favorit,target lulus 100% dicapai dengan menghalalkan segala cara.Ini sangat ironis dengan tujuan mulia untuk meningkatkan mutu.Keganjilan lain,siswa yang berprestasi karena ketekunan dan kerja keras mengikuti seluruh mata pelajaran selama 3 tahun masa pendidikan disekolahnya, bahkan ada yang telah lolos seleksi jenjang lanjutan di lembaga pendidikan bergengsi,bisa tidak lulus UAN.Siswa juga harus konsentrasi pilih keaslian pensil.Karena sepintar ataupun sesiap apapun,konon bisa gagal UAN hanya gara-gara pensil yang digunakan palsu sehingga jawaban tak terdeteksi komputer.
Acara TV berjudul Believe it or Not menarik ditonton.Acara ini mengangkat kelayar kaca “keganjilan-keganjilan” pelakunya. “Keganjilan” di acara Believe it or Not umumnya hasil ketrampilan tinggi dari latihan rutin hingga pengalaman praktek dilapangan.Ini semua membuat figure yang ditampilkan selalu menimbulkan reaksi decak kagum pemirsa.Berbagai ketrampilan atau adegan yang secara umum dirasakan tidak mungkin atau tidak pernah ditemui dalam keseharian,oleh acara ini disajikan menjadi nyata.Kesan sekilas yang saya tangkap,acara ini adalah hasil dari persiapan seksama, rasional,penuh integritas dan sangat profesional.Keberhasilan selalu luarbiasa dan keakuratannya sangat prima serta bukan karena factor keberuntungan semata.Bahkan kalaupun terjadi kegagalan tidak pernah berakibat fatal.
Keganjilan UAN juga pantas dikategorikan believe it or not.Sayang dengan kesan berbeda.Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan sepertinya mau diraih dengan cara serba instan,sementara kefatalan terjadi kasat mata.Belajar dari kejadian diatas, saatnya pemerintah menerapkan program peningkatan mutu pendidikan yang bisa membuat masyarakat berdecak kagum,serta berseru BUSEEEEEET!
Semarang ,28-06-2006
(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268