Rubes dan Bures
Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 23 April 2005
Pemerintah tampaknya serius memberantas korupsi. Di media terus menjadi berita utama pengusutan terhadap kasus dengan indikasi korupsi. Gubernur,walikota ,Bupati , mantan anggota DPRD dimana-mana di SERBU oleh aparat penegak hukum.Bagaimanapun ini suatu kemajuan.Karena kalau selama ini yang di BUSER (buru sergap) kebanyakan kelas teri (maling ayam, jemuran,curanmor),kini ada peningkatan ke kelas Tikus.
Masyarakat berharap, setelah BURU SERGAP si teri kemudian SERBU tikus , tentunya si Kakap harus segera dapat giliran pula.Memang untuk menjamah si kakap, harus ekstra cermat namun juga harus cepat nan akurat .Kalau tidak, berpotensi membuat RUBES *)(kisruh) karena mereka punya banyak uang dan kekuasaan sehingga yakin bisa beli apa saja dan bisa berbuat apa saja di negeri ini . Kalau ini terjadi, masyarakat banyak akan dibuat bingung sendiri ,karena segala sesuatu nantinya jadi BURES*)(pandangan kabur,tidak jelas).Yang salah bisa benar , yang benar pun bisa jadi salah.Semua penanganan hanya hingar bingar di awal,buying time, kemudian akan hilang dengan sendirinya bak tertiup angin.Orang Banyumas bilang Gludhug thok ,Ora udan-udan.
Khalayak sudah pasti jadi bingung sendiri.Kasus kakap hanya akan menjadi obrolan masyarakat di warung-warung sambil menikmati mie rebus , pisang rebus, kacang rebus ,ubi rebus dll rebusan, kecuali tikus rebus dan kakap rebus(menu ini belum ada).
*) dari Bahasa banyumasan
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
-----------------------------------------