Hafalan
Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 30 April 2006
Beberapa waktu lalu,ditayangkan demo oleh sekelompok orang yang meragukan nasionalisme dan patriotisme KontraS.Di kantor lembaga tersebut mereka minta pengurus untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ternyata tidak lancar. Akhirnya pendemopun puas karena berhasil “membuktikan”.
Bahkan beberapa waktu lalu di harian ini ada berita”Bencana,Tak Hafal Lagu Wajib”.Ternyata,banyak Tokoh Nasional,pemimpin partai dan lainnya (juga) tak bisa melafalkan lagu kebangsaan ini. Kisah ini tidak dalam unjuk nasionalismean maupun kepatriotismean tapi dalam seminar. Berbeda dengan ketidakhafalan pengurus KontraS yang direspon dengan kegeraman,hal yang sama justru direspon dengan gelak tawa.Untung para pendemo di KontraS tidak menyaksikan.Kalau lihat hal tesebut, jangan-jangan para tokohnya bisa disodori megaphone untuk nyanyi Indonesia Raya/IndonesiaPusaka.
Dari kejadian diatas terkesan Nasionalisme dan Patriotisme ditafsirkan terlalu sepele.Cukup dengan Hafal lagu wajib.Nasionalisme identik dengan mengharumkan bangsa dan negara.Patriotisme adalah paham cinta tanah air,rela berkorban demi kejayaan tanah air.
Penandatanganan MOU dengan Freeport,Newmont dll oleh rakyat dipercayakan kepada pejabat pemerintah karena dianggap terbaik dalam pemahaman nasionalisme dan patriotisme.Namun kenapa kerusakan lingkungan, ketidak adilan,kemiskinan terjadi menahun dan eksploitasi yang berkesan tanpa bisa dikontrol.
Bandingkan dengan masyarakat Baduy Dalam di desa Cikeusik dan Cikertawana.Desa mereka tenang,damai,dan bersih.Disana aneka barang modern dilarang dan dirazia konsisten oleh “polisi adat”*).Alam sangat ramah,asri karena dirawat warga sendiri. Walau tak hafal lagu wajib apalagi upacara bendera,warga Baduy Dalam lebih layak sebagai contoh Nasionalisme dan Patriot Sejati. Fakta ini menegaskan,tidak hafal lagu wajib bukanlah bencana.Justru bencana terjadi bila Patriotisme dan Nasionalisme hanya sebatas hafalan dan arogansi untuk mendiskreditkan pihak lain.
*) Baduy maafkan kami-Christantiowati, Intisari januari 2004
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268