Budaya Unggul
Terinspirasi buku The 8th Habit:From Effectiveness to Greatness karangan Stephen R Covey ,presiden SBY inginkan suatu saat budaya unggul jadi kultur nasional.Keinginan tersebut harus didukung.Hanya saja mengapa baru menyadari pentingnya budaya unggul setelah buku tersebut terbit. Apakah bangsa Indonesia sebelumnya tidak punya budaya unggul?Sepertinya perlu penyegaran. Lahirnya para Juara dunia (tinju,tennis yunior,olimpiade fisika dll) menunjukkan,budaya unggul sudah kita miliki.Dulu kita sangat disegani. Malaysiapun harus minta dukungan Inggris yang kemudian menurunkan pasukan elite SAS untuk menghadapi TNI di Kalimantan.
Keterpurukan negara ini karena budaya unggul dianggap kuno.Suara hati nurani,digusur diganti arogansi,diskriminasi dan perilaku aji mumpung.Fakta menunjukkan bahwa Sumpah,motto dan sejenisnya diabaikan,demi indoktrinasi/jargon dan slogan.Ini meminggirkan banyak anak negri berkarakter unggul.
Kini,dengan dalih dan tafsir Sumpah secara sepihak,banyak kasus pelanggaran rasa keadilan tidak tuntas.Petinggi selalu benar membela diri sementara bawahan dijerat hukum dalam kasus kerusuhan,tragedy yang memakan korban rakyat sendiri.Harus disadari ini menggerus budaya unggul.Malaysiapun kini bernyali besar dengan berkali-kali langgar teritori RI.
Kenapa calon pemimpin yang kiprahnya kental dengan budaya unggul harus tersisih oleh pemimpin yang “diunggulkan”. Budaya unggul lahir dari insan berKarakter Unggul.Selain Profesionalitas,Ujud Karakter unggul adalah ada keharmonisan antara pikiran (thought),kata kata(words), perbuatan(deeds)yang terus menerus.
Satu kata dengan perbuatan,bisa dipercaya, tulus,berbudi,berperasaan,jujur dan fair(trust worthy man).Tegakkan budaya unggul yang ada.Anak negri berkarakter unggul kita punya.Ini Modal yang tanpa perlu cari ke luar negri.Cukup beri mereka kesempatan untuk berpartisipasi bangun negri.Indonesia akan kembali unggul.So Pasti!
Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268