Thursday, January 28, 2016

Sentra Kelengkeng Nusantara

Harian Suara Merdeka tanggal 28 Januari 2016

DARI Soropadan hingga Jambu, beberapa lokasi jalan yang dulunya jadi bottle neck/ kemacetan lalu lintas, sudah diperlebar. Lalu lintas Semarang-Magelang jauh lebih lancar sekarang. Melewati Desa Pringsurat di sepanjang jalan banyak pohon kelengkeng. Beberapa di antaranya harus ditebang untuk pelebaran jalan. Batang pohon bertekstur unik dan daunnya yang lebat, pohon kelengkeng menjadi ciri khas daerah Pringsurat. Bahkan juga dijumpai sepanjang jalan Desa Banaran, Bedono, Jambu hingga masuk Ambarawa (dari arah Magelang). Pohonnya teduh, buahnya manis dan segar sekali.
Awal Januari 2016, di Pringsurat banyak penjual buah kelengkeng. Sementara, pohon-pohon kelengkeng di sepanjang jalan masih ada yang baru berbunga, berbuah muda, hingga berbuah hampir tua yang tampak dibungkus dengan keranjang bambu dipohon, agar saat masak tidak dimakan binatang hama (kelelawar,codot dll). Setelah dicermati,hampir di semua warung penjual ada boks plastik putih yang jadi tempat kelengkeng. Ketahuan sudah, bahwa kelengkeng yang dijual bukanlah kelengkeng lokal Pringsurat. Konon kelengkeng impor asal Bangkok.Warna kulit buahnya lebih muda (kulit kelengkeng local berwarna coklat tua). Bagaimana isi dan rasa? Kelengkeng Bangkok memang lebih besar, isi lebih tebal,lebih ”awet”/tak mudah busuk,tapi rasanya tak seenak kelengkeng Pringsurat. Sadar kalah rasa,para pedagang sering menyelipkan daun kelengkeng Pringsurat, untuk memanipulasi dan memberi kesan agar kelengkeng yang dijual adalah kelengkeng lokal. Kehadiran kelengkeng Bangkok terasa ironis, karena tak jauh dari Pringsurat, sementara Festival Hortikultura digelar di Desa Soropadan. Terasa menohok, karena hadir di jantung pusat produksi buah kelengkeng. Rasa tak nyaman di hati semakin menjadi setelah ingat PSSI (sebelum dibekukan) sering kalah dari kesebelasan Thailand; pebulu tangkis tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon juga menduplikasi ketangguhan Susi Susanti. Belum lagi,duren Bangkok, jambu Bangkok,hingga ayam Bangkok sepertinya sudah popular di masyarakat kita. Dari rasanya yang unggul,dan adanya area pengembangan tumbuhan hortikultura di Soropadan, perlu langkah terobosan dan inovasi nyata agar kelengkeng Pringsurat bisa semakin menguasai pasar, mempunyai nilai ekonomis yang bagus sehingga akan menggairahkan warga untuk mengembangkan produksi buah kelengkeng. Mendukung program Buah Nusantara yang sedang digalakkan pemerintah, sudah saatnya menjadikan Pringsurat sebagai Sentra Kelengkeng Nusantara. Sebagai tonggak kembali berdaulatnya buah nusantara di negeri tercinta ini.
Purnomo Iman Santoso (EI)
Villa Aster II Blok G No 10
Srondol, Semarang 50268