Tuesday, June 28, 2005

Berani Karena Benar

Berani Karena Benar
Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 28 Juni 2005

Keberanian banyak ditafsirkan secara berbeda.Tato-kaca mata hitam jadi assesoris untuk beri kesan jago. Konsumsi Miras Narkoba agar ditakuti. Malak,intimidasi,anarki,provokasi dianggap bergengsi.Tawur- keroyokan, favorit untuk pamer nyali.Gusur rakyat,culik-hajar-tembak bagai laksanakan tugas mulia.Acara Buser,Bidik dll bukti “LindungiMasyarakat”.Korupsi disikapi bijak dengan dalih sulit diatasi “karena warisan penjajah”.Sejarah kembali dimanipulasi.Padahal banyak tokoh berani menindak korupsi produk pendidikan kolonial belanda*). Upaya pupuk sikap berani dengan gelar kuis Siapa Berani jadi tidak berarti karena Patung Polisi dipajang dijalan-jalan untuk menakut-nakuti.Stop penyimpangan ini!
Presiden,KPK, Tipikor dibawah pimpinan Hendarman Soepanji dan jajarannya sedang melangkah pasti untuk menumbuhkan sikap Berani karena Benar.Tidak peduli militer maupun “milisi” dalam kasus pelanggaran HAM hingga terbunuhnya Munir.Sipil atau akademisi,anggota LSM maupun mentri dalam kasus KPU, bahkan konglomerat maupun pejabat dalam kasus BLBI. Mereka tidak setuju dan bantah paribahasa spanyol : Hukum itu seperti jaring laba-laba, yang akan menangkap lalat dan membiarkan burung elang lepas. Paribahasa ini biar berlaku dinegara asalnya namun Tidak berlaku di Indonesia. Untuk Kikis habis epidemi diskriminasi penerapan hukum,perilaku Takut meski Benar apalagi Berani walau Salah. di Indonesia Hukum akan menjaring siapapun yang melakukan kejahatan .Tidak peduli lalat maupun elang.

*)-Jaksa Agung-Suprapto,Ketua MA-Agung Wiyono,Kapolri-Said Sukanto menghukum koleganya ,Menteri Kehakiman Mr Djody Gondokusumo karena ybs menerima uang (suap)Rp. 40.000,--
-Hoegeng Iman Santoso-Widodo Budidarmo gigih berantas korupsi.Berani tangkap koruptor kakap sekaliber Letjen Pol Siswaji Deputi Kapolri waktu itu .


Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
---------------------------------------

Monday, June 06, 2005

"Sporty Banget"

“Sporty banget”
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah tanggal 06 juni 2005

“Sporty banget ….. “ Demikian potongan narasi iklan salah satu merk sepeda motor terkenal.Sehabis itu muncul tayangan sepeda motor meliuk dengan “lincahnya” ,walau sebenarnya beresiko tinggi, di tengah kepadatan lalu lintas .
Dari pesaing,sedikit tampil beda, digambarkan bahwa merk ini jalan perlahan juga bisa .Namun begitu ngebut ,orang yang sedang berwisata dipantai jadi korban kena debu pasir.Pesaing lain ,menyampaikan pesan merknya bisa menangkap penjambret.
Kecepatan (tinggi) , jadi pilihan pesan unggulan iklan sepeda motor.Hasilnya sepeda motor di Indonesia menjadi raja jalanan,meliuk-liuk hingga menyerobot jalan seolah sebagai cerminan keunggulan merk yang dimilikinya.Banyak kecelakaan akibat pengguna sepeda motor tidak sadar kalau keasyikan ngebut dijalan raya mempertaruhkan nyawa. Berita kecelakaan “laga kambing” di Purwokerto beberapa hari lalu masih segar diingatan masyarakat.
Michael Doohan,Valentino Rossi,Alexandre Barros dengan Hondanya ; Max Biaggi dengan Yamahanya;Akira Ryo dengan Suzukinya; semua dengan kendaraan yang dirancang untuk sport bukan untuk sarana transportasi. Dipacu di sirkuit Catalunya-Spanyol,Donington Park-Inggris,Suzuka –Jepang dan bukan untuk ngebut di jalan.Atlit trampil terlatih bukan pelawak ataupun artis yang ngebut.
Untuk mencegah korban(iklan) berjatuhan, saatnya Production house Iklan Motor dan pihak terkait memikirkan materi yang lebih mendidik masyarakat.Lebih menonjolkan keselamatan dan kenyamanan pengendara dan sesama pengguna jalan adalah pilihan yang tepat untuk mencerdaskan konsumen.Iklan yang menonjolkan kecepatan tidak tepat.Jalan raya bukan sirkuit.


Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia
------------------------------------

Thursday, June 02, 2005

Juara WBA yang "WBA"

JUARA WBA yang “WBA”
Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 02 Juni 2005

Kecenderungan warga banyumas meninggalkan banyumasan memang tidak keliru.Kita cermati para penyiar radio di wilayah Banyumas dan sekitarnya,lebih gengsi berbahasa lu,gua,dong,deh agar berkesan metropolitan. Atau untuk sementara kalangan, berbahasa wetanan agar lebih priyayi.
Banyumasan konon turunan langsung bahasa jawa kuna, budaya bangsa yang tinggi nilainya,menunjukkan sikap berani apa adanya.Sayangnya sikap Apa Adanya,lugu diplesetkan sebagai lucu tur wagu .Sehingga dianggap ndesani oleh generasi banyumas modern dan ningrat masa kini.Padahal Lucu dan apa adanya memang bersahabat. Menyitir Gene Perret, kepala penulis lawakannya Bob Hope, menulis bahwa sense of humor itu menyangkut tiga keterampilan : (1) to see things as they are, melihat sesuatu apa adanya, (2) to recognize things as they are, memahami/mengerti sesuatu apa adanya, dan (3) to accept things as they are, menerima sesuatu apa adanya.
Banyumasan bukan ba(ha)sa basi penuh kepalsuan dimana banyak simpan aneka ketidak-jujuran,pamrih,semangat perbedaan kasta, dalam kemasan tatakrama yang disalah gunakan. Identitas Jawa Tengah yang pernah dipopulerkan, bukan dalam arti kesopanan diukur hanya bila ewuh pakewuh dan sendiko dawuh.Ini justru menyesatkan. Kalau baru tinggal di Solo, Jakarta,Jogja berapa saat tidak pede banyumasan, malu besar dengan orang banyumas di Suriname yang meninggalkan tanah kelahirannya berabad lalu.Walau se-hari2 berbahasa perancis,belanda, tetap bisa ngokoan dengan mantan Presiden Soeharto . Simak Juara Dunia Tinju Kelas Bulu versi World Boxing Association- Chris John.Dalam setiap wawancara dengan sikap dan tutur bersahaja selalu menceritakan asalnya dari desa Gelang ,Kecamatan Rakit –Banjarnegara*). Banyumasan ikut kikis perilaku feodal.Dibalik ke lucu annya ikut andil suburkan tradisi jujur-berani. Chris John memang benar-benar WBA (Wong Banyumas Asli).
Banyak hal yang bisa kita remehkan, tapi jangan diri kita sendiri.Vauvenargues

*) Banjarnegara salah satu kabupaten di karesidenan Banyumas.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
-----------------------------------------