Monday, May 22, 2006

Standard International

Redaksi Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 22 Mei 2006

BBM naik karena harga minyak dunia tinggi dan harga di Indonesia jauh dibawah harga BBM dinegara tetangga.Kemudian tunjangan anggota DPR naik lagi.Jangan-jangan pendapatan anggota Parlemen di luar negeri jadi acuannya dan siapa tahu gaji/tunjangan jajaran birokrasi juga akan disesuaikan standard internasional.
Bagi yang keberatan,sah saja berbeda pendapat.Ini ciri demokrasi,tapi kita wajib dukung Standard International menjadi motto asal tidak hanya sebatas pada harga,tarif,gaji/tunjangan namun juga kualitas dan pelayanan.
Jadikan Eksekutif(Presiden,Menteri,Dubes),Overseas Marketing Tangguh.Mereka diharap membuka pasar bagi produk indonesia diluar negeri.Walau dalam kapasitas sebagai Menlu AS,Condoleezza Rice,bukan tidak mungkin secara tersirat atau tersurat juga “berjualan” kehebatan Freeport,Exxon,Newmont dalam kunjungannya ke Indonesia.
Sulap para kepala departemen dan jajarannya didalam negeri menjadi Konsultan Piawai yang mendukung wiraswastawan Indonesia agar bisa berkompetisi dan merebut peluang dipasar global. Legislatif,Yudikatif,TNI/Polri,Kejaksaan,jadilah Pengawal Handal. Rakyat,Alam dan Hukum jangan diacak-acak,diadu domba.Kekayaan SDM,laut,darat dan udara benar-benar diolah untuk sejahterakan bangsa.
Agar punya daya beli standard internasional,maka birokrasi harus sepenuh hati kerja keras dan cerdas membuat langkah nyata.Tujuannya agar pendapatan per kapita anak negeri juga berstandard internasional,minimal seperti negara tetangga. Singapura dan Malaysia sering digunakan pemerintah sebagai acuan dalam melakukan penyesuaian harga.Ini layak dicermati agar kenaikan bertubi-tubi tak munculkan kesan seperti pepatah”pagar makan tanaman” .

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268

Menghargai Wanita

Redaksi Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah, 22 Mei 2006

Tiap tahun anak sekolah hingga karyawati ,sibuk rayakan Hari Kartini.Sekian lama diperingati,toh kejadian yang mengusik harkat wanita terus terjadi. Perkosaan,bahkan diberapa peristiwa besar lainnya,bukan dianggap aib bangsa yang harus ditindak tegas.Cukup jadi polemik dimedia masa.Perdagangan wanita terus terjadi antar negara. Meski sempat dipimpin oleh presiden wanita,bukan berarti ada perubahan perlakuan terhadap wanita. TKW yang bernyali tinggi,berjuang mencari nafkah dimanca negara,dipungli.Predikat pahlawan devisa tak menjadikan dihargai. Beberapa kali demo para wanita dihadapi oleh pria kekar perkasa.Belum lagi kasus pelecehan terhadap wanita,terjadi dipabrik hingga di jalan raya.
Ini makin menyadarkan kita bahwa emansipasi wanita tidak cukup dengan adanya presiden wanita,meningkatnya jumlah birokrat wanita serta produksi UU KDRT hingga RUU APP.Juga,tidak cukup memproteksi wanita dengan ungkapan klise “yang melahirkan kita wanita”,ataupun “sorga dibawah kaki ibu”.


Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia

Sunday, May 21, 2006

Negara Tetangga

Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 21 Mei 2006

Ada ungkapan bijak “tetangga adalah saudara kandung kita”.Istilah Tetangga, Sahabat,Serumpun,Saudara Tua mengesankan hubungan istimewa karena kedekatannya.Namun istilah ini bisa hanya jadi propaganda.Lihat betapa rumitnya perjanjian ekstradisi dengan negara tetangga Singapura.Setelah pulau Sipadan-Ligitan,gugus kepulauan Ambalat menjadi target berikut negara serumpun Malaysia. Dengan negara sahabat Australia pun sama. Ada pendapat,dengan letak strategis, kekayaan alam yang melimpah, RI yang kuat tentu bukan hal yang mereka idamkan. Kalau direnungkan pendapat ini masuk akal juga.Bahkan,bila perlu Indonesia dikapling untuk kepentingan mereka.Agar tidak direcoki,kita harus bertekad untuk menjadikan RI kuat.Dulu toh bisa.Prinsip mereka,”kalau RI bisa diperlemah,kenapa harus dibiarkan kuat”. Jepang sangat peduli terhadap ilmuwannya yang ”mencuri” teknology tinggi USA demi kemajuan bangsa. Jangan biarkan apa yang dialami ilmuwan Iwan Kurniawan*) terulang.Doktor Pertama, satu-satunya,Fisika Nuklir Eksperimental ini terlunta-lunta dinegeri tercinta.Tidak mabok puja-puji pengamat negara “sahabat” yang hanya akibatkan krisis multidimensi.Ada baiknya tak anggap sepi pemikiran Soe Hok Gie, analisa Kwik Kian Gie dan kekritisan pakar bangsa sendiri.Cerdaskan bangsa sendiri bahwa tidak ada “bantuan” dari “saudara tua” maupun bank dunia.Semuanya itu hutang komersial biasa.Jangan bersemangat pertahankan diskriminasi hanya untuk condong ke salah satu blok.Apa arti iming2 peralatan dan latihan militer bila untuk “menggebuk” rakyat sendiri.Apalagi eksploitasi Freeport, Exxon,Newmont jadi pamrihnya.Setuju cegah dekadensi akhlak.Namun cermat cari akar masalah untuk tuntaskan.Tak terjebak issue moralitas dengan spirit salah satu budaya negeri adikuasa. Indonesia kaya aneka budaya bernilai tinggi,biarlah keragamannya lestari. Moral tinggi tak harus diraih dengan semangat dominasi interpretasi.Bila ini disadari,Republik Indonesia Pasti Jadi Negara Kuat,Jaya.Rakyat Sejahtera karena tak ada lagi superioritas maupun mayoritas-minoritas.Yang ada hanya kedaulatan rakyat.
*) Tempo,tanggal 06 Februari 1993,Yang Langka,Yang Ditendang .Iwan Kurniawan Doktor Pertama dan satu2nya Fisika Nuklir Eksperimental

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268

Wednesday, May 03, 2006

Sosok Unggul

Harian “SUARA MERDEKA” 03 Mei 2006

Mahmud*) –Guru yang kerja sampingan sebagai pemulung
Taat Pribadi**)- pemulung yang Juara dunia binaraga
Ny Liem Khing Nio***),91 thn, Guru 5 jaman mengajar sejak thn 1936 hingga kini di Akaba 17 Semarang

Mereka contoh dari banyak Sosok Pantang menyerah,tulus, ikhlas,terus berkarya dan berprestasi hebat.Kebetulan mereka orang yang dikarunia anggota tubuh lengkap dan normal.Bagaimana dengan yang dikarunia Tuhan dengan “kekurangan”?

Suraji****) dari pinggiran Bekasi yang lumpuh 20 tahun dengan kegigihannya bisa berdikari (berdiri diatas kaki sendiri),menjadi loper Koran dan guru mengaji gratis.
Di Purworejo Klampok(Banjarnegara),tepatnya di Jl.Kunden ada seorang penjual tempe mendoan dan nasi rames namanya Ny Ting*****) 81 thn seorang tuna netra terus berjualan sampai sekarang.Saya berlangganan sejak 35 thn lalu-saat masih di SD.

Bahwa sekarang sulit cari kerja merupakan realita.Yang sudah bekerjapun,banyak bergaji pas-pasan. PHK bisa terjadi setiap saat.Hanya mimpi muluk tanpa mau berkarya kreatif,berpotensi terjerumus ke perilaku konsumtif,gengsi tinggi dan jalan pintas.
Sosok yang saya sebut tersebut bukan selebritis dan tokoh.Mereka hanya orang biasa,namun semangat berkarya dan berkreasinya, luarbiasa.Tekun,kerja keras,tanpa mengeluh dan punya harga diri.Mereka adalah Sosok Unggul Indonesia.

*)Mahmud,guru yang juga berprofesi sebagai pemulung,SCTV-Pijar,jam 6.30, 11-3-2006
**)Dari Pemulung Jadi Juara dunia,Suara Merdeka 28 Nov 2004
***)Ibu Liem (Ny Liem King Nio),Guru Lima Zaman,Suara Merdeka 28-06-2005
****)Acara Buka Mata di Trans TV 26-10-2004
*****) Ny Ting – sebelah gereja GKI Pantekosta di Jl Kunden,Pwj-Klampok-Banjarnegara.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268