Friday, May 18, 2007

Kisah Orang Pintar dan Lelaki Pemberani

Harian “SUARA MERDEKA” tanggal 18 Mei 2007

Masyarakat makin sering disuguhi media berita yang isinya berkaitan dengan adu pintar diantara orang pintar.Tahun 1991 untuk keperluan kerja harus mengurus surat berkelakuan baik.Bahkan surat keterangan tidak tersangkut G 30 S/PKI,walau pada saat kejadian saya baru berusia 4 tahun.
Di media kita dikejutkan praja senior menganiaya adik kelasnyasiswa hingga meninggal tapi tetap bisa lulus pendidikan,walau sudah ditetapkan oleh Mahkamah Agung untuk menjalani hukuman.Mereka dapat surat rekomendasi rektor untuk bekerja di perbagai instansi pemerintah.Dari menjadi PNS hingga ajudan Walikota.Selalu ada dalih pintar sebagai pembenar.
Ada Pendidik sekelas Rektor dan Dekan yang dengan pintarnya memberikan keterangan yang bertentangan dengan fakta atas kemaitan siswanya.Tak tanggung-tanggung, seolah tidak cukup menunjukkan gelar dan jabatan.Agamapun digunakan untuk lebih meyakinkan publik.
Kisah lain,dimedia selalu bicara kesejahteraan rakyat,namun tak kunjung selesai menyelesaikan permasalahan lumpur yang berdampak kesengsaraan rakyat.
Sama-sama sering muncul di media tampaknya orang “pintar” ini belum tepat disandingkan dengan Reinald Kasali.
Disisi berbeda, ada kisah lelaki pemberani.Tanpa tatto,tidak banyak bicara tak punya backing,bahkan ada yang harus rela dikucilkan dilingkungannya dan diintimidasi.Mereka berprestasi,berdedikasi dan berhati nurani.Lelaki pemberani ini patut dihargai.Inu Kencana pantas disandingkan dengan Chris John dan Mbah Marijan.


(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268