Monday, October 22, 2007

Batikku,"Rasa Sayange" HAKI-ku

Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah tanggal 22 Oktober 2007

Tidak hanya yang kasat mata semisal Sipadan-Ligitan ,Gugus Ambalat,patok batas negara yang bergeser di Kalimantan.Yang tidak kasat matapun,Batik Tulis dan Lagu Rasa Sayange diklaim negeri serumpun Malaysia.
Gigih menegakkan hak atas kekayaan intelektual atau HAKI dengan melakukan operasi besar-besaran software illegal milik Bill Gates oke-oke saja.Namun, sepatutnya kreasi Warga Negara Indonesia didorong pula agar terproteksi HAKInya.Jangan-jangan pencipta Batik Tulis Indonesia maupun lagu Rasa Sayange tidak pernah paham atau bahkan enggan mendaftarkan kreasinya.
Yang paling penting kemauan politik atau Political will dari birokrasi dan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan agar anak negeri yang fasih berkreasi tak malas urus HAKI.Pemerintahpun tak perlu kebakaran jenggot lagi.

(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia

Friday, October 05, 2007

Nasionalisme

Kompas edisi Jawa Tengah tanggal 5 Oktober 2007

Nasionalisme akhir-akhir ini sering menjadi issue.

Agar tidak terjadi standar ganda,ada baiknya kembali ke definisi Nasionalisme.Dalam Kamus Popular karangan Habey B, Nasionalisme artinya ;
1. paham kebangsaan ,yaitu yang mengikat perasaan cinta dari penduduk suatu negeri menjadi suatu bangsa dengan ikatan tidak longgar dan tidak lekang untuk mendapatkan kedudukan yang wajar dalam pergaulan sejagad.
2. Haluan bertujuan mendirikan atau memperkuat rasa kebangsaan (nationaal bewustzijn =kesadaran nasional)
3. Semangat persatuan berdasarkan natie

Kalau dicermati,definisi Nasionalisme ada unsur penting yang kait mengait ,tidak bisa dipisahkan oleh tafsir sepihak.Unsur-unsur ini adalah Kebangsaan,Persatuan,Cinta Tanah Air dan Mengharumkan Bangsa Dimata Dunia.
Dengan membaca definisi jelas sekali nasionalisme tidak sebatas dalam bentuk hafal lagu wajib,upacara bendera maupun kegiatan Pramuka.Kegiatan tersebut tampaknya hanya bagian ujud Nasionalisme.Apalagi bila Nasionalisme diklaim semangat sebagai “milik” generasi pendahulu ataupun aparatur negara, ini malah “lepas”/tidak ada hubungan dengan definisi sama sekali.

Nasionalisme dan Patriotisme dapat kita lihat dengan gamblang pada anak bangsa yang mengukir Prestasi Dunia.Tak ayal mereka telah memenuhi unsur-unsur Nasionalisme. Chris John,Juara Dunia Tinju Kelas Bulu WBA mempertahankan gelar ke tujuh kali,di kandang lawan. Team Olimpiade Fisika Juara Dunia di Singapura dengan meraih empat medali emas.
Farid Firman Syah Juara Dunia catur pelajar kelompok usia 15 tahun di Halkidiki Yunani. Apapun dalihnya,siapapun pelakunya, darimana pun asal negaranya,tak peduli latar belakang profesi, definisi Nasionalisme bersifat universal.


(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268