Monday, August 27, 2007

Salut untuk Samsat Srondol

Kompas edisi Jawa Tengah tanggal 27 Agustus 2007

Tanggal 10 Agustus lalu saya ke samsat.Sempat salah alamat karena ternyata samsat telah pindah di kantor baru,di depan asrama Banteng Raider Srondol.Ternyata bukan sekedar gedung baru,pelayanan juga semakin lancar.Semua harus antre termasuk beberapa petugas berseragam dari Polri.
Sebagai anggota masyarakat yang selalu mengurus surat-surat kendaraan bermotor sendiri,saya sangat merasakan adanya peningkatan mutu pelayanan.Ruang tunggu tertib,bersih,tanpa asap rokok.Di ruang tunggu tersedia kotak-kotak sampah,bangku,tampilan elektronik untuk nomor urut antrean,juga koran untuk dibaca sambil menunggu antrean.
Petugas cukup komunikatif dalam berinteraksi.Sungguh ini suatu perubahan yang mendasar atas pemahaman sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.Terus tingkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat sehingga imbauan,”Harap Mengurus Sendiri”,”Larangan Mengurus Lewat Calo”,ataupun opini”Masyarakat Senang Jalan Pintas” terasa kuno.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II Blok G No.10,Srondol
Semarang.
Warga Epistoholik Indonesia

Saturday, August 18, 2007

Menyoal Visi Pendidikan

Kompas edisi Jawa Tengah,tanggal 18 Agustus 2007

Menteri Pendidikan Nasional(Mendiknas) Bambang Sudibyo menyatakan bahwa Visinya adalah Pendidikan sebagai proses pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.(Guru Das Sollen, Frietz R Tambunan,Kompas 9 Desember 2004)
Pada kesempatan lain,Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, dunia pendidikan tak ubahnya seperti produk pakaian jadi.Konsumen tak mempersoalkan bagaimana proses pembuatan pakaian itu,yang penting setelah jadi,baju itu bagus atau jelek(Membunuh Pendidikan,Posman Sibuea,Kompas 21 Mei 2007)

Kedua pernyataan diatas dirasakan tidak berkesesuaian. Barangkali ini pula yang mengakibatkan pelaksanaan ujian nasional menimbulkan kontroversi.Sisi proses terabaikan karena hasil jadi yang utama,tak peduli cara pencapaiannya.Komunitas air mata guru pun “terlunta-lunta”.Demi perjuangan menegakkan proses pendidikan yang benar dan jujur,justru dikenai sangsi. Konon,Kesuksesan 65% ditentukan oleh Karakter dan Sikap ; 35% dari Pengetahuan.Ironisnya, penghargaan justru datang dari negeri “tetangga”,Republik Mimpi.

Ujian Nasional telah ditetapkan dan kembali ditegaskan oleh pemerintah untuk jalan terus.Namun seyogyanya harus ada kesamaan pemahaman diseluruh jajaran petinggi negara terhadap Visi Pendidikan.


(Purnomo Iman Santoso)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268
Warga Epistoholik Indonesia