Tuesday, February 26, 2008

Era Boom

Suara Merdeka tangal 26 Februari 2008

Tahun 1970-1980 Indonesia mengalami Oil Boom.Mendadak berkelimpahan berkah devisa karena kenaikan harga minyak dunia
Tahun 1990 -1998 an era Boom utang luar negeri Indonesia(Pemerintah dan swasta) mencapai US 100 milyar dollar .Dan boom high explosive ini meledak hebat ketika detonatornya dipicu dalam bentuk krisis moneter Asia Tenggara yang memporak porandakan ekonomi nasional.
Tahun 2000 an masuk ke era boom yang lain. Ada water boom di tempat wisata air yang membahagiakan pengunjungnya,apalagi anak-anak.
Namun boom betulan yang meledak di tempat ibadah,pasar,kedubes hingga area wisata international sekelas Bali sungguh sangat memilukan.
Saat dimana semangat destruktif begitu hebatnya.
Berbeda dengan era terdahulu saat oil boom,hanya dalam kurun waktu tiga dasa warsa kenaikan minyak dunia kali ini benar-benar dirasakan sebagai musibah.Dulu menuai berkah,kini berbuntut keluh kesah hingga sumpah serapah.Akibat akar masalah ketidak adilan yang belum terselesaikan tuntas oleh negara,Ibu pertiwi seakan tidak hanya sekedar (untuk)dicederai namun (siap) diluluhlantakkan.
Bersyukur, ada warga yang berani berpikir dan berbuat nyata melawan arus.PT Konimex dibawah kendali Bp Djoenaedi Jusuf juga meracik boom yang komposisinyapun berbeda dengan bom kebanyakan.Terdiri atas Dekstrin,Mg Stearat, aroma mint dan Gula. Bom ini bersemangat sebaliknya yaitu (semangat) Produktif,Bermanfaat, dan ujud program Aku Cinta Indonesia.
Bom tersebut sekarang ada dimana-mana.Tersebar luas di masyarakat,bukan hanya issue dari mulut ke mulut.”Heboh”nya benar-benar ada di mulut banyak orang .Boom itu berujud Permen Rasa Mint made in Indonesia. Untuk Negara dan Bangsa Indonesia Kedepan,spirit Produktif Yes!Destruktif ,Corruptif No!


(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,
Semarang 50268