Wednesday, September 29, 2004

Saktinya Surat Sakit

Saktinya Surat Sakit
Harian “SUARA MERDEKA” 29-7-2004

Masih segar dalam ingatan kita surat sakti dari team dokter independen berkaitan dengan kesehatan mantan presiden Suharto yang menjadi kontroversi di masyarakat karena media menginformasikan aktifitasnya yang justru memberi kesan sehat.
-Saat diminta keterangan Kasus Freeport , Ginanjar K , harus opname di rumah sakit
-Dengan surat sakit, Syamsul Nursalim dan Samadikun Hartono bisa (jalan2) ke luar negri
-Ketua Umum Inkud,sakit&dirawat di RS Polri, sehingga pemeriksaan kasus gula import illegal tertunda

Surat sakit benar-benar menjadi surat sakti bagi pejabat dan konglomerat yang sedang tersandung masalah untuk lolos dengan mulus dari jerat hukum.Kalau untuk orang awam,pedang keadilan terasa setajam clurit, langsung fatal bila beraksi. Ingat kasus Sengkon-Karta? Walau sakit (betulan),beda perlakuannya.
Kita sering saksikan bagaimana upaya habis2an orang sakit untuk menjadi sehat .Tetapi,mungkin hanya demi untuk mensiasati pertanyaan hakim di persidangan “Apakah Sdr Sehat ?” rela memanipulasi kesehatan yang merupakan Harta terutama manusia karunia Tuhan (ternyata, harta terutama manusia bukan harta benda-apalagi harta ex KKN) .Jangan-jangan memang jago manipulasi? Menjadi sakit, demi memanfaatkan loophole aturan peradilan dunia sungguh perbuatan yang tidak bijaksana untuk bisa dipertanggungjawabkan ke sang pencipta.
Salut bagi Gus Dur & ibu Sinta Nuriah, dengan kondisinya yang pernah kena stroke,penglihatan kurang jelas,berkursi roda tetap aktif,tetap menjaga,mensyukuri dan tampil sehat.Gus dur saat tersandung kasus Bulog tidak ikut latah sakit.Saya sangat setuju sikap Gus Dur-yang sangat mensyukuri karunia sang pencipta sehingga dengan kondisinya tidak merasa perlu minta diistimewakan,dikasihani dan bahkan tetap kritis.
Kepada para pe-sakit-an,dibawah ini ada ungkapan bijak yang mungkin bisa dijadikan bahan perenungan:

1. Musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri.
2. Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan
3. Kesedihan terutama manusia adalah sifat irihati
4. Dosa terutama manusia adalah menipu dirinya dan orang lain
5. Harta terutama manusia adalah kesehatan
6. Hutang terbesar manusia adalah hutang budi
7. Ketentraman dan kedamaian terutama manusia adalah suka berdana dan beramal



Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268



---------------------------------

Monday, September 27, 2004

Buyat Baywatch

Buyat Baywatch
Harian “KOMPAS” edisi Jawa Tengah , 27 September 2004

Mengikuti berita warga buyat, hati terasa pilu.Betapa tidak, warga yang hidup sangat sederhana masih harus menanggung beban kehidupan penyakit berujud benjolan.Sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Polemik Minamata vs kurang gizi ditambah aneka komentar, untuk orang awam terasa memusingkan dan bagi warga buyat pasti sangat meletihkan.
Apa tidak sebaiknya pemerintah bersikap arif, buka file dulu sebelum bereaksi.Karena awal thn 2000 PT Newmont Minahasa Raya ternyata pernah digugat oleh bupati Minahasa .Gugatan berkaitan dengan permintaan Pemda Minahasa kepada PT NMR untuk mematuhi UU No.18/1997.Gugatan itu akhirnya dicabut setelah ada kesepakatan bayar restribusi,membentuk yayasan yang bertujuan mengembangkan daerah Minahasa dan masyarakat senilai 1 juta dollar dalam jangka waktu 3 tahun dimana pengurusnya ada dari Pemkab Minahasa,PT NMR dan rakyat .
Apakah evaluasi pelaksanaannya sesuai konsep yang sangat bagus itu? Logikanya kalau implementasi benar2 nyata, tidak akan terjadi penderitaan seperti yang kita saksikan sekarang.Teluk Buyat bahkan akan sejernih dan sebersih laut di film Baywatch. Bahwa warga buyat terserang benjolan ditubuhnya,mestinya menyadarkan pemerintah bahwa ada something wrong disana.Jangan2 ungkapan “We are too smart to think many things, but not too smart to implements those all” benar adanya.Apa yang ditemukan ditubuh warga buyat sangat berbeda dengan yang ada ditubuh Pamela Anderson dan kawan kawan di Baywatch. Pamela Anderson dan kawan kawan mengindikasikan badan yang sehat karena mengkonsumsi makanan bergizi dan seafood berprotein tinggi dari laut yang asri.Sedang benjolan warga buyat meski mengonsumsi seafood, namun karena lautnya terkontaminasi mengakibatkan mereka tidak sehat. Minamata atau bukan,tidaklah terlalu penting diperdebatkan. Pencemaran itu terbukti benar, korbanpun sudah berjatuhan. Tindakan nyata pemerintah untuk meringankan penderitaan warga buyat lebih diharapkan jadi prioritas dari pada sekedar pengusutan kasus ini.
Langkah Kapolda Jateng di Karanganyar beberapa waktu lalu melakukan inspeksi mendadak mengecek instalasi pengolah limbah di pabrik dan tanpa kompromi menindak tegas yang melanggar, bisa dicontoh.Harapan masyarakat semoga sidak bisa dibudayakan seluruh jajaran pemerintah.Antisipatif dan Preventif jauh lebih efficien dan effektif daripada tindakan reaktif .
Bahwa Investor jadi pertimbangan ,tetapi masyarakat tidak patut diabaikan. Mereka yang menjaga negeri ini.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------

Saturday, September 25, 2004

Bahaya Laten Korupsi

Bahaya Latent Korupsi
Harian “SUARA MERDEKA” 25-9-2004

Korupsi sering di identikkan dengan kentut , berbau tapi tidak kelihatan.Pembuktian korupsi menjadi hal yang sangat sangat sulit dan perilaku korupsi secara sistematis tidak terbatas dibirokrasi saja namun sudah lintas sektor .Sering tersembunyi dalam kemasan:
-Acara hari besar sering digunakan sebagai ajang praktek kader2 koruptor dengan dalih merayakan meminta sumbangan yang tidak jelas pertanggung jawabannya.
-Juga sebagian Petugas Parkir, SPBU yang tidak beri bukti dan atau kembalian kelebihan uang pembayaran
- ngamen ,Seperti halnya centeng diberi gelar preman,tukang palakpun diberi merk pengamen. Sering perilaku meresahkan direstui dengan issue populer“wong cilik,cari kerja sulit”. Membiarkan pelanggaran ketertiban umum sehingga para koruptor luput dari perhatian khalayak .
- Jadi dermawan,mejeng di media elektronik saat terjadi musibah ataupun berpartisipasi sumbang rumah ibadah /panti asuhan termasuk kegiatan korupsi.
Tampak Korupsi telah berevolusi sedemikian rupa dari yang tersamar hingga yang tampak wajar sehingga masyarakat sering tidak sadar ikut melakukan kaderisasi koruptor. Masyarakat perlu menyadari bahwa melalui profesi memalak, sebenarnya ikut melanggengkan korupsi.Pengamen harus dalam artian street musicion benar2 berkreasi agar bisa berprestasi menjadi musisi besar seperti Ebiet,Iwan Fals,Gombloh(alm) ,Didi Kempot. Masyarakat tidak perlu mudah terpana koruptor reinkarnasi menjadi dermawan melalui acara paket tali-asih.Karenal filosofi menderma adalah Tangan kanan memberi tangan kiri tidak perlu tahu. Masyarakat harus Waspada Bahaya Latent Korupsi. Saatnya semua lapisan masyarakat mau bahu membahu menyadari,bersikaptegas,saling dukung untuk membudidayakan sikap mencegah berkembang biaknya koruptor.Sehingga tumbuh antibodi yang bermanfaat untuk memusnahkan kuman korupsi secara dini.

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------

Wednesday, September 15, 2004

"Burung Ketilang" Mawas Dirilah

“Burung Ketilang” Mawas Dirilah
Harian “KOMPAS” edis Jawa tengah, 15 September 2004

Dirimbunnya pepohonan ,Kicauan Kutilang selalu ingatkan belalang agar tidak serakah menghisap butir padi.Sadar kicauannya banyak penggemar,kutilang ikut kontes Lomba Kicau Burung.Lulus dan lolos seleksi,sang burung–burung kutilang yang masuk nominasi Nasional ,Regional dan Lokal akan segera menempati tempat yang baru bukan dibelantara pepohonan tetapi ,sangkar emas.Ditempat yang baru, sangat bijak kalau kutilang selalu mau mawas diri,karena:

Dalam sangkar emas ...............................................,
- fasilitas berlimpah, kicau kutilang akan diminta semakin nyaring
- banyak godaan, kutilang jadi komoditi mahal.Kicauannya diminati kalangan berduit,
- mendadak bisa menjadi serba sejahtera, karenanya ada yang semakin tidak peduli apa arti penderitaan,perjuangan,bencana yang dialami spesiesnya diluar sana.
- bisa membuat instingnya semakin tumpul.Tahu bahwa alam sudah semakin dirusak, masih setuju perpu No.1 th 2004.Hukum rimba semakin ganas.Belum lagi pemburu liar banyak berkeliaran, siap memangsa.
- ada yang tidak peka penderitaan sesama yang diperdagangkan secara semena-mena
- bisa terlena, mabuk kepayang dan khilaf.Tidak sadar fasilitas yang ada karena tugas, disyukuri sebagai milik pribadi.
- ada yang semakin gendut,bulu rontok,sayappun terlalu kaku dikepakkan dan
- perangainya bisa berubah.Menjadi sangat memilah dan memilih santapannya

Untuk Burung kutilang yang purna tugas harus keluar dari sangkar emas,kembali ke alam bebas.Masih minatkah terbang tinggi, berkicau riang sambil kembali kefungsinya sebagai predator agar belalang tidak menjadi hama bagi petani?

Purnomo Iman Santoso
Villa Aster II G No. 10,Srondol,
Semarang 50268
--------------------------------