Sunday, November 15, 2009

Mahir,Ulung dan Pakta Integritas

Suara Merdeka tanggal 15 November 2009

Awal Oktober 2009,Calon Menteri yang lolos seleksi wajib menandatangani salah satunya adalah Pakta Integritas.
Akhir bulan Oktober 2009 terjadi peningkatan “inflasi”(kata-kata professional) .
Para orang terhormat menghambur-hamburkan istilah profesional pada setiap kesempatan.Mungkin merasa belum cukup,dan agar lebih meyakinkan ,ditambah lagi dengan, transparan.“Apa yang kita lakukan sudah Profesional dan Transparan,sesuai ketentuan per undang-undangan”.Semangat untuk meyakinkan rakyat harus didukung.Sebagai masukan, bahwa atas kejadian terakhir ini aparat negara juga sudah RESPONSIF.
PROFESIONAL-TRANSPARAN-RESPONSIVE.Bibit – Chandra pun (sudah) ditahan. Sayang,orang awam tidak sepaham dengan para orang terhormat.Awam tak hafal aturan perundang-undangan.Tampaknya,Profesional dan Transparan saja sangat tidak cukup,meski sudah plus Responsif.
Sangat sepakat dengan Presiden SBY,Integritas Sangat Penting.
Tanpa Integritas, Profesionalisme-Transparansi mudah disimpangkan.Ke ahli annya dalam penguasaan peraturan adalah bak pedang bermata dua.Transparansi pun terkesan hanya jadi ajang pamer soliditas dan solidaritas .
Bukankah Konspirasi,Diskriminasi,Korupsi,Kriminalisasi adalah hasil karya orang-orang Profesional?Kemahiran yang diterapkan menyimpang.Mahir pun berubah menjadi ULUNG.Lahirlah Maling Ulung,Penipu Ulung,Pembohong Ulung…..
Tanpa Integritas,Responsive menjadi Reaktif.
Agar keprofessionalan tidak disalahgunakan,INTEGRITAS harus menjadi PEMIMPIN bagi Profesionalisme,Transparan dan Responsive.INTEGRITAS harus jadi nakhoda bagi siapapun.Apalagi bagi orang-orang yang dipercaya warga untuk memegang tampuk kekuasaan.INTEGRITAS tidak hanya wajib untuk dan sebatas pada (calon) menteri.

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268